TUGAS
MAKALAH
PERENCANAAN
PERMINTAAN & SUPPLY RANTAI PASOK
Disusun Oleh:
Kelompok : 2 (Dua)
Nama Anggota : 1.
Ade Frima
2. Arief Sofyan
3.
Eri Wahyudi
4.
Muhamad Alang
Kelas : 4ID03
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Masalah
seputar dunia bisnis menjadi semakin maju. Dimana saja, siapa saja,
berbondong-bondong untuk membangun dunia usaha (Bisnis). Ada saja cara-cara
yang dipergunakan oleh para pelaku bisnis untuk memajukan serta menjalankan
bisnisnya dengan efektif dan seefisien mungkin. Banyak cara dilakukan namun
terkadang belum mancapai target yang di inginkan.
Salah satu
contoh yang bisa kita uraikan adalah masalah perencanaan permintaan akan barang
dan jasa. Untuk itu para pelaku bisnis harus menentukan perencanaan yang tepat
dan perhitungan matang dalam mengabil keputusan penting untuk kemajuan bisnis
tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini
antara lain:
-
Apa itu perencanaan permintaan?
-
Bagaimana mencocokkan supply dan
demand?
C. TUJUAN
Pembahasan ini bertujuan untuk
menguraikan , membahas serta menjelaskan tentang hal- hal yang berhubungan
dengan perencanaan permintaan dan supply rantai pasok, sehingga dapat
dijadikan sebagai salah satu sumber untuk menambah ilmu pengetahuan, dan dapat
dijadikan sebagai sebuah keahlian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perencanaan
adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan
dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis perencanaan
adalah perencanaan permintaan. Perencanaan permintaan merupakan tingkat
permintaan produk –produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu
tertentu pada masa yang akan datang.
Terdapat dua
jenis permintaan, yaitu:
1.
Permintaan Bebas ( Independent
Demand)
Merupakan
permintaan terhadap material, suku cadang atau produk yang bebas atau tidak
terkait langsung dengan struktur bill of material (BOM) untuk produk akhir atau
item teretentu.
2.
Permintaan Tidak Bebas(
Dependent Demand)
Merupakan
permintaan terhadap material , suku cadang atau produk yang terkait langsung
dengan atau diturunkan dari struktur bill of material untuk produk akahir atau
item tertentu.
Tujuan perencanaan
dilihat dengan waktu:
a.
Jangka pendek (Short Term)
Menentukan
kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian
ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.
b.
Jangka Menengah (Medium Term)
Menentukan
kuantitas dan waktu dari kapasitas
produksi. Biasanya bersifat bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh
Middle Management.
c.
Jangka Panjang (Long Term)
Merencanakan
kuantitas dan waktu dari fasilitas
produksi. Biasanya bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun
dan ditentukan oleh Top Management.
Perencanaan
yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi,
biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai
berikut :
1.
Akurasi.
Akurasi dari
suatu hasil perencanaan diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistensian
perencanaan tersebut. Hasil perencanaan dikatakan bisa bila perencanaan
tersebut bila terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan
kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil perencanaan dikatakan konsisten bila
besarnya kesalahan perencanaan relatif kecil. Perencanaan
yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekurangan persediaan, sehingga
permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera
akibatnya perusahaan dimungkinkan kehilangan pelanggan
dan kehilangan keuntungan penjualan. Perencanaan yang terlalu
tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak
modal yang terserap sia–sia. Keakuratan dari
hasil perencanaan ini berperan penting dalam menyeimbangkan
persediaan yang ideal.
2.
Biaya
Biaya
yang diperlukan dalam pembuatan suatu perencanaan
adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode perencanaan,
dan metode perencanaan yang dipakai. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut
akan mempengaruhi berapa banayak data yang
dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya (manual
atau komputerisasi), bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga
ahli yang diperbantukan. Pemilihan metode perencanaan harus
disesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat
akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan
diramalkan dengan metode yang sederhana dan
murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari hukum Pareto (Analisa ABC).
3.
Kemudahan
Penggunaan
metode perencanaan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan
akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Adalah percuma memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan
pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun
peralatan teknologi.
Dalam
membuat perencanaan atau menerapkan suatu perencanaan maka ada beberapa hal
yang harus dipertimbangkan yaitu :
1. Perencanaan pasti
mengandung kesalahan, artinya perencana hanya bisa
mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi,
tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.
2. Perencanaan seharusnya
memberikan informasi tentang beberapa ukuran kesalahan,
artinya karena perencanaan pasti mengandung kesalahan, maka adalah
penting bagi peramal untuk menginformasikan
seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi.
3. Perencanaan jangka
pendek lebih akurat dibandingkan perencanaan
jangka panjang. Hal ini disebabkan karena pada perencanaan jangka pendek,
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
relatif masih konstan sedangkan masih panjang periode perencanaan,
maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya perubahan faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan.
Supply chain
adalah sebuah sistem yang melibatkan proses produksi, pengiriman, penyimpanan,
distribusi dan penjualan produk dalam rangka memenuhi permintaan akan produk
tersebut.
Supply
Chain Management (SCM) adalah kegiatan yang
melibatkan koordinasi pengelolaan bahan baku/material,
informasi bisnis dan arus keuangan dalam
hubungan bisnis antar organisasi/perusahaan yang
berpartisipasi. SCM diartikan juga sebagai seluruh
jenis kegiatan pengolahan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir kepada
konsumen untuk kemudian dilakukan proses daur ulang bagi produk yang sudah
dipakai, sehingga SCM disini bersifat siklus yang
berjalan terus-menerus seiring dengan proses bisnis
suatu perusahaan.
Pengelolaan
yang efektif atas integrasi antar pemain dalam rantai pasokan, perencanaan dan
pengendalian yang baik atas kegiatan pengadaan pasokan, efisiensi aliran
pasokan hingga sampai ke titik konsumsi akhir atau dapat di sebut juga
perancangan, desain, dan kontrol arus material dan informasi sepanjang rantai
pasokan dengan tujuan kepuasan konsumen sekarang dan dimasa depan.
Supply Chain
adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk
menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko
atau ritel, sertu perusahaan pendukung seperti jasa logistik. Ada 3 macam hal
yang harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari hulu
ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah
produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir.
B. Supply Dan
Permintaan
Untuk
mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu diperhatikan apa
saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan. Perencanaan permintaan
suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali
perusahaan. Dimana faktor – faktor lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi perencanaan.
Berikut ini merupakan beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi perencanaan:
1.
Kondisi umum bisnis dan ekonomi
2.
Reaksi dan tindakan pesaing
3.
Tindakan pemerintah
4.
Kecenderungan pasar
5.
Siklus hidup produk
6.
Gaya dan mode
7.
Perubahan permintaan konsumen
8.
Inovasi teknologi
Selain hal- hal diatas yang diperhatikan juga untuk mencocokkan antara
supply dan demand adalah smart pricing atau strategi harga
telah dipakai beberapa perusahaan seperti Dell, Nikon, dan Sharp.
Strategi-strategi yang dipakai mempunyai suatu kesamaan yaitu untuk
mempengaruhi permintaan pasar dengan mengaplikasikan prinsip revenue management
techniques. Ada 2 cara pendekatan strategi harga yang saling melengkapi satu
sama lain yaitu, customized pricing dan dynamic pricing.
Cusmotized
pricing dilakukan dengan membedakan kastemer sesuai dengan sensitivitasnya
terhadap harga. Salah satu caranya adalah dengan memberikan rebate atau diskon.
Beberapa perusahaan seperti Dell dan Sharp menggunakan sistem diskon mail-in
rebates untuk membedakan kastemer berdasarkan sensitivitasnya terhadap harga.
Dynamic
pricing adalah merubah harga produk setiap saat tanpa membedakan target pasar
yang ditujuStrategi ini telah dikembangkan sejak dulu dan biasanya digunakan
untuk media penjualan atau promosiDynamic pricing diterapkan sebagai alat untuk
mencocokkan antara demand dan supplyDibutuhkan executive pada front-end dari
supply chain sebagai pengambil keputusan dari perubahan harga yaitu dia yang
paling tahu bagaimana keadaan pasar saat itu dan masalah supply chain produk
itu sendiri
Dynamic
PricingAda beberapa kunci pertimbangan saat akan menerapkan strategi dymanic
pricing untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari fixed-pricenya :Available
capacitydengan asumsi semua adalah sama, semakin kecil kapasitas produksi
dibandingkan dengan demand rata-rata, maka semakin menguntungkan penggunaan
dymanic pricingDemand variabilitykeuntungan pengunaan dymanic pricing meningkat
seiring semakin besar nilai ketidak pastian demand berdasarkan coefficient of
variationSeasonality in demand patternpenentuan harga berdasarkan pada musim
tertentu sesuai dengan permintaan terhadap produk tersebutLength of the planning
horizon Semakin panjang planning produksi suatubarang, semakin sulit untuk
melakukan dymanic pricingBerdasarkan pada data dan model asumsinya, dynamic
pricing dapat meningkatkan profit 2-6 %. Peningkatan profit terjadi sangat
significant untuk industri dengan low profit sepeti retail dan komputer.
C. Teknik Perencanaan
Meramalkan
permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu pekerjaan yang
perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa
besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Perencanaan permintaan
merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa
yang akan datang dalam kendala satu set kondisi tertentu.
Hal yang
perlu diingat adalah bahwa aktivitas perencanaan permintaan tidaklah dapat
diartikan sebagai aktivitas yang bertujuan untuk mengukur permintaan di masa
yang akan datang secara pasti, melainkan sekedar usaha untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya hal yang berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh
terjadi di kemudian hari dengan apa yang menjadi hasil perencanaan. Dengan kata
lain, hasil maksimal dari aktivitas perencanaan adalah melakukan minimisasi
ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Untuk
melakukan forecasting atau perencanaan terhadap permintaan pasar, disini akan
diuraikan berbagai metode model perencanaan terhadap permintaan pasar dari
barang atau jasa yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Secara garis besar
terdapat dua macam metode perencanaan permintaan yang biasa dilakukan yaitu
metode kualitatif.
Metode perencanaan
kualitatif umumnya bersifat subjektif,
dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan pengalaman seseorang.
Oleh karena itu, hasil perencanaan dari satu orang dengan orang yang lain dapat
berbeda. Meskipun demikian, perencanaan dengan metode
kualitatif tidak berarti hanya menggunakan
intuisi, tetapi juga bisa mengikutsertakan
model – model statistik sebagai bahan masukan dalam melakukan
judgement (keputusan), dan dapat dilakukan secara perseorangan maupun
kelompok.
Metode perencanaan
permintaan secara kualitatif berhubungan dengan data-data kualitatif, misalnya
tentang selera konsumen terhadap suatu produk, atau survey tentang loyalitas
konsumen, dan lain-lain. Forecasting kualitatif ini dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa metode teknik seperti akan dijelaskan berikut ini.
1.
Teknik Survey ( riset pasar/ market
research)
Teknik
survey ini merupakan suatu alat meramalkan yang cukup penting khususnya untuk
memprediksi kejadian-kejadian atau kecenderungan-kecenderungan dalam jangka
pendek mendatang ini. Survey biasanya menggunakan alat interview atau daftar
pertanyaan yang akan ditujukan para responden yang terpilih dan yang dituju.
Sesuai kelompok yang memang diperkirakan akan menjadi sasaran pasar yang dituju
oleh perusahaan. Survey ini dilakukan untuk meramalkan variabel ekonomi yang
memang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan permintaan
konsumen atau pasar yang dituju. Variabel-variabel ekonomi yang disurvey ini
misalnya variabel yang berhubungan dengan budget rumah tangga yang dikeluarkan
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Sasaran dan
klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan dan keperluan dari kelompok responden
ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
-
Survey tentang budget keperluan
rumah tangga masyarakat eksekutif bisnis dan pemerintahan yang sekiranya
berkait dengan rencana perusahaan. Survey ini diharapkan dapat merekam
keseluruhan anggaran setiap rumah tangga yang disurvey.
-
Survey mengenai barang atau jasa
yang diperlukan bagi para pelaku bisnis yang akan memperdagangkan barang atau
jasanya. Mereka ini mungkin pelaku bisnis yang bergerak pada bisnis
distributor, pengecer atau pedagang besar.
-
Survey ini dilakukan bagi para rumah
tangga umum mengenai keperluan rumah tangga, produk atau barang apa secara
periodic diperlukan dan frekuensi pemenuhan yang dilakukan untuk masa-masa yang
akan datang, dan lain-lain.
Dari metode
survey berdasar kelompok sasaran ini sebenarnya terkandung maksud dari surveyor
bahwa barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan, berapa frekuensi pemenuhan
kebutuhan dan faktor-faktor apa saja yang pada umumnya yang mempengaruhi
perilaku beli mereka ini. Sehingga secara tidak langsung perusahaan melihat
peluang dan apa saja yang bisa ditarik sebagai kepentingan bagi perusahaan atas
hasil-hasil survey ini untuk memprediksi dan memperkirakan perilaku pasar atau
konsumen perusahaan.
Bila
diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan bagian dari kegiatan riset
pasar yang dilakukan oleh perusahaan. Dari sini berbagai kemungkinan yang
diperoleh adalah munculnya variabel ikutan yang dapat diprediksi Apa yang bisa
dimanfaatkan oleh perusahaan yang hendak atau sudah diproduksi dan dijual
kepada pasar yang dituju yang telah disurvey ini. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa hasil survey ini sebagian atau seluruhnya dapat dipergunakan
untuk memprediksi permintaan konsumennya dari produk yang dibuat dan jual oleh
perusahaan.
2.
Teknik Jajak Pendapat (Opinion
Pools).
Teknik jajak
pendapat sering dilakukan untuk melengkapi data dari survey. Jajak pendapat
dari para pakar, para eksekutif, dari masyarakat umum, atau dari konsumen.
Jajak pendapat ini lebih bersifat pandangan atau pendapat pribadi (subjektif)
dari respondennya, sebaliknya teknik survey lebih bersifat objektif.
Sebelum
peluncuran produk baru, biasanya diadakan pre test dan jajak pendapat terhadap
responden yang menjadi sampel. Teknik pooling ini melibatkan berbagai media
seperti media TV, telepon, koran, surat, SMS, email, atau internet untuk
menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan tentang berbagai informasi yang
dibutuhkan perusahaan.
Laporan atau
pernyataan resmi dari suatu perusahaan atau pemerintah suatu negara dapat
digunakan sebagai sumber data guna meramalkan kondisi ekonomi di masa yang akan
datang, sekaligus dapat digunakan untuk membuat strategi bersaing dalam pasar
bebas.
3.
Metode Delphi,
Pada metode
ini sekelompok pakar mengisi kuesioner, Moderator
menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi
suatu kuesioner baru yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya.
Hal ini merupakan proses pembelajaran (learning process) dari kelompok tanpa
adanya tekanan atau intimidasi individu.
4.
Analogi historis
(Historical Analogy),
Merupakan
teknik perencanaan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk
yang dapat disamakan secara Analogi. Misalnya perencanaan
untuk pengembangan pasar televisi multi sistem
menggunakan model permintaan televisi hitam
putih atau televisi berwarna biasa. Analogi historis cenderung akan
menjadi terbaik untuk penggantian produk di pasar
dan apabila terdapat hubungan substitusi langsung dari produk dalam
pasar itu.
5.
Dugaan manajemen ( management
estimate ) atau Panel Consensus
Dimana
perencanaan semata-mata berdasarkan pertimbangan
manajemen, umumnya oleh manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi
yang sangat sensitif terhadap intuisi dari suatu atau sekelompok kecil orang
yang karena pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan.
Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada situasi dimana
tidak ada laternatif lain dari model perencanaan
yang dapat diterapkan. Bagaimanapun metode ini mempunyai banyak
keterbatasan, sehingga perlu dikombinasikan dengan metode perencanaan yang
lain.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perencanaan
adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan
dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis perencanaan
adalah perencanaan permintaan. Perencanaan permintaan merupakan tingkat
permintaan produk –produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu
tertentu pada masa yang akan datang.
Untuk
mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu diperhatikan apa
saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan.
-
Perilaku
konsumen / selera
-
Ketersediaan
dan harga barang sejenis atau pengganti
-
Pendapatan / penghasilan.
-
Banyaknya / intensitas
kebutuhan konsumen
DAFTAR PUSTAKA
Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi Kedua.
Yogyakarta: EKONISIA.
Hakim Nasution, Arman. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi
Kedua. Surabaya: Prima Printing.
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_rantai_suplai
http://aisonhaji.wordpress.com/2012/02/25/supply-chain-management-untuk-sektor-publik/
http://mirfan5196.blogspot.co.id/2013/11/peramalan-permintaan.html
https://veriyenpaone.blogspot.co.id/2012/11/makalah-supplay-chain-manajemen.html