Jumat, 07 April 2017

REVIEW JURNAL

Judul: 
Analisis Beban Kerja untuk Menentukan Jumlah Optimal Karyawan dan Pemetaan Kompetensi Karyawan Berdasar Pada Job Description (Studi Kasus: Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya)”

Penulis: Raras Mayang Arsi dan Sri Gunani Partiwi

Nomor Jurnal  : Vol. 1, No. 1 ISSN: 2301-9271

Tahun              : 2012

Jurnal:
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Reviewer         : Kelompok 2

Tanggal           : 03 April 2017

Permasalahan
  1. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya masih mengacu pada statuta 1992 yang sebetulnya statuta ini sudah tidak berlaku lagi secara hukum.
  2. Banyaknya perubahan hingga empat kali revisi menyebabkan banyak yang harus disesuaikan, terutama dalam hal penyesuaian karyawan dengan job description yang diberikan.
  3. Belum terdapat dasar perhitungan atau tidak terdapat landasan yang jelas mengenai alokasi karyawan yang disesuaikan dengan beban kerja yang mengacu pada job description yang diberikan.

Tujuan
  1. Memperhitungkan jumlah karyawan optimal yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penentuan karyawan
  2. Membuat pemetaan kompetensi karyawan untuk menunjang hasil kerja dari karyawan tersebut.

Solusi
  1. Melakukan pendekatan beban tugas per jabatan sesuai dengan KEP/75/M.PAN/7/2004
  2. Melakukan perhitungan sebjektif dengan NASA-TLX untuk menghitung beban kerja mental
  3. Menentukan jumlah optimal karyawan, membuat kerangka kualifikasi nasional indonesia

Hasil
  1. Jumlah optimal karyawan pada Jurusan Teknik Industri, ITS
  2. Pemetaaan kompetensi karyawan.

ETIKA PROFESI TEKNIK INDUSTRI

PENGERTIAN PROFESIONALISME

Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).



CIRI-CIRI PROFESIONALISME

Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:

1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.

Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.

2. Meningkatkan dan memelihara imej profesion

Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.

3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.

4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion

Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.




PROFESI TEKNIK INDUSTRI

Berbicara mengenai bagaimana profesi teknik industri sebenarnya tidak dapat terlepas dari bagaimana definisi teknik industri itu sendiri. Dari defini yang diberikan oleh IIE (Institute ofIndustrial Engineering) mengenai teknik industri, dapat dijelaskan bahwa profesi teknik industribergerak dalam beberapa kegiatan, mulai dari merancang, meningkatkan, dan menginstalasi sebuah sistem yang terintegrasi.

MERANCANG

Merancang menunjukkan kemampuan untuk secara kreatif mengombinasikan pengetahuan yang telah dimiliki kedalam sebuah rancangan sistem. Di sini, sistem tidak hanya terkungkung pada pemahaman sistem manufaktur saja, tetapi dapat pula berupa sistem solusi integratif (integratedsolution system), yaitu sistem yang multi-perspective, multi-disiplin, multi-approach, dan multi-dimensi.

MENINGKATKAN

Meningkatkan berkaitan dengan kemampuan manajerial/manajemen. Dalam manajemen harusada peningkatan yang harus dilakukan dalam upaya untuk memecahkan masalah. Dalam prosesini mencakup kepekaan mengidentifikasi masalah, kemampuan analisis dengan berbasis data, berfikir sistem, dan sebagainya.

MENGINSTALASI

Menginstalasi menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap rancangan sistem.Dari kemampuan yang dapat dilakukan tersebut, maka seorang industrial engineer dapat bekerja di bidang kerja yang cukup luas, di berbagai tipe industri, baik manufaktur maupun jasa, atau bahkan wirausaha.





ETIKA PROFESI

Etika menjadi atribut pembeda yang membedakan antara manusia dengan mahluk hidup yang lainnya. Manusia dikatakan sebagai mahluk yang memiliki sebuah derajat yang tinggi didunia ini, salah satunya karena adanya etika. Berikut ini adalah salah satu contoh etika yang telah disepakati oleh suatu organisasi yaitu tentang kode etik seorang sarjana Teknik Industri danManajemen Industri. Hal tersebut dapat menjadi contoh untuk lebih menghayati Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia dalam operasionalisasi sesuai bidang masing-masing, dan sadar sepenuhnya akan tanggung jawab sebagai warga negara maupun sebagai sarjana, akan panggilan pertumbuhan dan pengembangan pembangunan di Indonesia maka kami Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bersepakat untuk lebih mempertinggi pengabdian kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat. Selaras dengan dasar negara yaitu “PANCASILA” maka disusunlah kode etik profesi, berikut ini yang harus dipegang dengan keyakinan bahwa penyimpangan darinya merupakan pencemaran kehormatan dan martabat Sarjana Teknik dan Manajemen Industri Indonesia.

PASAL 1:

Dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu mengerahkan segala kemampuan dan pengalamannya untuk selalu berupaya mencapai hasil yang terbaik didalam keluhuran budi dan kemanfaatan masyarakat luas secara bertanggung jawab.

PASAL 2:

Dalam melaksanakan tugas yang melibatkan disiplin dan pengetahuan lain, Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Indutstri akan senatiasa menghormati dan menghargai keterlibatanmereka, dan akan selalu mendayagunakan disiplin Teknik Indutri dan Manajemen Industri akandapat lebih dioptimalkan dalam upaya mencapai hasil terbaik.

PASAL 3:

Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bertanggung jawab atas pengembangan keilmuan dan penerapannya dimasyarakat, dan akan selalu berupaya agar tercapai kondisi yang efisien dan optimal dalam segenap upaya bagi perbaikan dalam pembangunan dan pemeliharaansistem.

PASAL 4:

Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dan di dalam melaksanakan tugasnya tidak akan melakukan perbuatan tidak jujur, mencemarkanatau merugikan sesama rekan sekerja.

PASAL 5:

Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu bersikap dan bertindak bijaksana terhadap sesama rekannya dan terutama kepada rekan mudanya; selalu mengusahakan kemajuan untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan, bagi dirinya pribadi, bagi masyarakat maupunbagi pengebangan Teknik Industri dan Manajemen Industri di Indonesia




PROFESI TEKNIK INDUSTRI

Board of Commisioner 

Menentukan garis besar kegiatan perseroan, memberikan petunjuk kerja pada direksi setelah mendapatkan persetujuan dari RUPS, mengawasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan, memberi nasehat-nasehat kepada pihak manajerial dibawahnya.

Chief Executive Officer 

Menentukan dan menetapkan strategi, tujuan utama dan kebijaksanaan pengembangan perusahaan, menyiapkan rencana dan anggaran serta aliran kas keuangan perusahaan, menetapkan permodalan anggaran dan aliran kas keuangan perusahaan, menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap pejabat yang berada di bawah pimpinannya, memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran dan perintah kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas bawahannya,mengawasi jalannya perusahaan dan mengadakan perubahan yang diperlukan sejalan dengan kebutuhan akan perkembangan perusahaan, mengkoordinasikan kegiatan unsur organisasi agar dapat berjalan lebih efisien dan efektif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan pengambilan keputusan terakhir untuk intern perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan.

Corporate Secretary and Legal 

Mengatasi masalah yang berkaitan dengan hukum seperti mengurus izin bangunan, mengadakan kerja sama dengan pihak kontraktor.

Internal Auditor 

Memeriksa sistem dan prosedur yang dilaksanakan serta keakuratan data-data yang dibuat oleh masing-masing divisi yang terkait dalam perusahaan.

Human Resources Director 

Bertanggung jawab penuh atas segala program-program dari setiap kegiatan para kepegawaiannya.

Employment Manager 

Bertanggung jawab mengurus kegiatan perekrutan, penempatan, penilaian prestasi kerja dan pemberhentian karyawan.

Training & Development Manager 

Bertanggung jawab penuh atas segala pelatihan-pelatihan dan pengembangan para karyawannya.

Office Manager 

Logistik, mengatur perlengkapan dan prasarana operasional. Service, mengatur pengiriman barang dan keberadaan setiap kendaraan operasional.

Compensation & Human Resources Administration Manager 

Memberikan atau memfasilitasi suatu dispensasi khusus dan mengatur jadwal training bagi karyawannya.

Employe & Industrial Manager 

Bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan dan menangani praktek kerjalapangan karyawan yang ingin masuk.




Sumber : 

http://www.academia.edu/23211725/ETIKA_PROFESI_Profesi_Teknik_Industri

http://istmi.or.id

https://alhanifiah.wordpress.com/2012/04/02/pengertian-dan-ciri-ciri-profesionalisme-serta-kode-etik-profesi/

Kamis, 12 Januari 2017

WAWANCARA USAHA

Arief Sofyan
31413306
4ID03

Mewawancarai salah satu usaha rumah makan dengan unsur 5w+1h
Narasumber: Ana (pemilik rumah makan uni ana)

What   : Jenis usaha apa yang anda jalani?
Why    : Kenapa anda memilih usaha tersebut?
Who    : Siapa saja yang terlibat dengan usaha tersebut?
Where  : Dimana lokasi usaha tersebut akan dijalankan?
When   : Kapan usaha ini mulai berjalan?
How    : bagaimana cara menjalankan bisnis tersebut?

What
Jenis usaha yang sudah saya jalani adalah dalam bidang kuliner yaitu rumah makan padang yang menyediakan berbagai masakan yang khas dari padang.

Why
Alasan saya memilih bisnis ini karena hampir semua orang indonesia cocok dengan cita rasa masakan padang, sehingga tidak terlalu sulit untuk menjualnya.

Who
Semua anggota keluarga

Where
Usaha ini lokasinya di Jl. Raya Hankam No. 23 Pondok Gede, Bekasi. Pemilihan tempat ini dinilai saya karena letaknya strategis.

When
Bisnis ini sudah dijalankan kurang lebih 8 tahun

How
Cara saya dalam menjalankan usaha ini yaitu dengan keahlian saya bisa membuat masakan khas padang dan memiliki tabungan untuk digunakan sebagai modal dan sedikit modal tambahan dari keluarga karena bisnis ini dikelola bersama oleh saya dan keluarga saya.

Berikut merupakan gambar rumah makan uni ana:




PEMILIHAN TEKNOLOGI BERDASARKAN KEBUTUHAN

Setiap ingin membeli suatu produk pasti semua orang sebagai konsumen memiliki masalah yang sama, yaitu bingung menentukan pilihan produk yang sesuai kebutuhan. Tentunya konsumen ingin membeli produk yang berkualitas dengan harga yang sesuai dengan kemampuan masing-masing konsumen. Contohnya dalam membeli produk seperti laptop. Seperti yang telah kita ketahui, laptop sudah bukan lagi kebutuhan sekunder. Karena mulai dari SMA atau bahkan jenjang pendidikan sebelumnya seperti SMP membutuhkan laptop untuk belajar atau mengerjakan tugas disekolah.

Berbagai merk laptop yang telah beredar membuat mayoritas konsumen mengambil jalan pintas dalam memilih produk laptop, seperti banyak konsumen yang hanya mempertimbangkan kualitas laptop dari merk yang populer saat ini. Memang setiap produk yang populer memiliki after sales yang bagus, tapi banyak hal lain yang sebenarnya tidak bisa diabaikan seperti spesifikasi hardware, desain produk atau kemudahan maintenance dari produk laptop tersebut. Jika sebagai konsumen hanya mempertimbangkan merk, mereka akan sulit mendapatkan laptop yang sesuai dengan kebutuhannya.

Oleh karena itu sebagai konsumen harus mengetahui produk laptop seperti apa yang akan dibeli dan apakah produk itu sesuai dengan kebutuhan. Setiap produk laptop menawarkan spesifikasi yang sangat bervariasi mulai dari processor, vga, kapasitas ram, kualitas lcd, konektivitas dan banyak hal lainnya. Ketika ingin memilih laptop tentunya yang tertera pada spesifikasi paling atas adalah merk processor dan biasanya kebanyakan merk laptop hanya menyediakan dua pilihan yaitu INTEL atau AMD. Kedua processor tersebut memiliki kualitas yang sama bagusnya jika digunakan sesuai kebutuhan.

Konsumen yang memiliki budget lebih dan membutuhkan performa lebih dari sebuah processor, seperti untuk gaming, editing, dan hal lain yang membutuhkan kemampuan maksimal dari teknologi processor yang telah ada saat ini. Konsumen jenis tersebut disarankan untuk membeli laptop dengan processor intel, karena intel memiliki beberapa keunggulan teknologinya, seperti Virtualization, Hyper Threading, Serta Turbo Boost yang dapat membantu kebutuhan konsumen tersebut. Tapi jika konsumen hanya memiliki budget yang pas-pasan tapi tetap menginginkan performa yang tidak ketinggalan jaman dan kebutuhannya hanya untuk gaming ringan, pengerjaan tugas umum dan sesekali digunakan untuk menonton film kartun atau drama ind*siar. Sebaiknya memilih laptop dengan processor amd, karena amd generasi baru saat ini sudah dapat menyaingi intel, seperti suhu prosesor yang tidak mudah panas dan daya yang digunakan sudah optimal, selain itu karena konsumen tersebut akan tetap merasakan kenyamanan yang sama dengan harga yang lebih manusiawi.

Untuk spesifikasi lainnya seperti vga, ram dan lain-lain biasanya produsen laptop sudah mengkombinasikannya sesuai dengan processor yang ditanamkan dilaptop tersebut. Sebenarnya masih banyak hal lain yang tentunya masih bisa dijadikan rujukan dalam memilih suatu produk laptop. Dengan adanya tulisan ini diharapkan konsumen tidak asal dalam memilih produk laptop untuk digunakan sehari-hari.

Selasa, 22 November 2016

PERENCANAAN PERMINTAAN & SUPPLY RANTAI PASOK



TUGAS MAKALAH
PERENCANAAN PERMINTAAN & SUPPLY RANTAI PASOK


Disusun Oleh:
Kelompok                    :    2 (Dua)
Nama Anggota             :    1. Ade Frima                    
                                           2. Arief Sofyan                
                                           3. Eri Wahyudi                
                                           4. Muhamad Alang          
Kelas                             :    4ID03







JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2016

BAB I
PENDAHULUAN


A.      LATAR BELAKANG MASALAH
Masalah seputar dunia bisnis menjadi semakin maju. Dimana saja, siapa saja, berbondong-bondong untuk membangun dunia usaha (Bisnis). Ada saja cara-cara yang dipergunakan oleh para pelaku bisnis untuk memajukan serta menjalankan bisnisnya dengan efektif dan seefisien mungkin. Banyak cara dilakukan namun terkadang belum mancapai target yang di inginkan.
Salah satu contoh yang bisa kita uraikan adalah masalah perencanaan permintaan akan barang dan jasa. Untuk itu para pelaku bisnis harus menentukan perencanaan yang tepat dan perhitungan matang dalam mengabil keputusan penting untuk kemajuan bisnis tersebut.

B.       RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini antara lain:
-       Apa itu perencanaan permintaan?
-       Bagaimana mencocokkan supply dan demand?

C.      TUJUAN
Pembahasan ini bertujuan untuk menguraikan , membahas serta menjelaskan tentang hal- hal yang berhubungan dengan perencanaan permintaan dan supply rantai pasok,  sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber untuk menambah ilmu pengetahuan, dan dapat dijadikan sebagai  sebuah keahlian.


BAB II
PEMBAHASAN


A.      Pengertian
Perencanaan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis perencanaan adalah perencanaan permintaan. Perencanaan permintaan merupakan tingkat permintaan produk –produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Terdapat dua jenis permintaan, yaitu:
1.    Permintaan Bebas ( Independent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material, suku cadang atau produk yang bebas atau tidak terkait langsung dengan struktur bill of material (BOM) untuk produk akhir atau item teretentu.
2.    Permintaan  Tidak Bebas( Dependent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material , suku cadang atau produk yang terkait langsung dengan atau diturunkan dari struktur bill of material untuk produk akahir atau item tertentu.
Tujuan perencanaan dilihat dengan waktu:
a.    Jangka pendek (Short Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.
b.    Jangka Menengah (Medium Term)
Menentukan  kuantitas  dan  waktu  dari  kapasitas  produksi.  Biasanya bersifat bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management.
c.    Jangka Panjang (Long Term)
Merencanakan  kuantitas  dan  waktu  dari  fasilitas  produksi.  Biasanya bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top Management.
Perencanaan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi, biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
1.    Akurasi.
Akurasi dari suatu hasil perencanaan  diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistensian perencanaan tersebut. Hasil perencanaan dikatakan bisa bila perencanaan  tersebut bila terlalu tinggi  atau rendah  dibandingkan  dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil perencanaan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan  perencanaan  relatif kecil. Perencanaan  yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekurangan persediaan, sehingga permintaan konsumen  tidak  dapat  dipenuhi  segera  akibatnya  perusahaan dimungkinkan  kehilangan  pelanggan  dan  kehilangan  keuntungan penjualan. Perencanaan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia–sia.   Keakuratan  dari  hasil  perencanaan  ini  berperan  penting  dalam menyeimbangkan persediaan yang ideal.
2.    Biaya
Biaya  yang  diperlukan  dalam  pembuatan  suatu  perencanaan  adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode perencanaan, dan metode perencanaan yang dipakai. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan  mempengaruhi  berapa  banayak  data  yang  dibutuhkan,  bagaimana pengolahan  datanya  (manual  atau  komputerisasi),  bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan metode  perencanaan  harus  disesuaikan  dengan  dana  yang  tersedia  dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan diramalkan  dengan  metode  yang  sederhana  dan  murah.  Prinsip  ini merupakan adopsi dari hukum Pareto (Analisa ABC).
3.    Kemudahan
Penggunaan metode perencanaan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan  akan  memberikan  keuntungan  bagi  perusahaan.  Adalah percuma memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.
Dalam membuat perencanaan atau menerapkan suatu perencanaan maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu :
1.  Perencanaan pasti  mengandung  kesalahan,  artinya  perencana  hanya  bisa mengurangi ketidakpastian  yang  akan  terjadi,  tetapi  tidak  dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.
2.  Perencanaan  seharusnya  memberikan  informasi  tentang  beberapa  ukuran kesalahan, artinya karena perencanaan pasti mengandung kesalahan, maka adalah  penting  bagi  peramal  untuk  menginformasikan  seberapa  besar kesalahan yang mungkin terjadi.
3.  Perencanaan  jangka  pendek  lebih  akurat  dibandingkan  perencanaan  jangka panjang. Hal ini disebabkan karena pada perencanaan jangka pendek, faktor-faktor  yang  mempengaruhi  permintaan  relatif  masih  konstan  sedangkan masih panjang periode perencanaan, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya  perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.
Supply chain adalah sebuah sistem yang melibatkan proses produksi, pengiriman, penyimpanan, distribusi dan penjualan produk dalam rangka memenuhi permintaan akan produk tersebut.
Supply  Chain Management  (SCM)  adalah  kegiatan  yang melibatkan  koordinasi pengelolaan  bahan  baku/material,  informasi  bisnis  dan  arus  keuangan  dalam  hubungan bisnis  antar  organisasi/perusahaan  yang  berpartisipasi.  SCM  diartikan  juga  sebagai seluruh jenis kegiatan pengolahan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir kepada konsumen untuk kemudian dilakukan proses daur ulang bagi produk yang sudah dipakai, sehingga SCM  disini  bersifat  siklus  yang  berjalan  terus-menerus  seiring  dengan  proses bisnis suatu perusahaan.
Pengelolaan yang efektif atas integrasi antar pemain dalam rantai pasokan, perencanaan dan pengendalian yang baik atas kegiatan pengadaan pasokan, efisiensi aliran pasokan hingga sampai ke titik konsumsi akhir atau dapat di sebut juga perancangan, desain, dan kontrol arus material dan informasi sepanjang rantai pasokan dengan tujuan kepuasan konsumen sekarang dan dimasa depan.
Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, sertu perusahaan pendukung seperti jasa logistik. Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir.

B.       Supply Dan Permintaan
Untuk mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu diperhatikan apa saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan. Perencanaan permintaan suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Dimana faktor – faktor lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi perencanaan. Berikut ini merupakan beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi perencanaan:
1.    Kondisi umum bisnis dan ekonomi
2.    Reaksi dan tindakan pesaing
3.    Tindakan pemerintah
4.    Kecenderungan pasar
5.    Siklus hidup produk
6.    Gaya dan mode
7.    Perubahan permintaan konsumen
8.    Inovasi teknologi
Selain hal- hal diatas yang diperhatikan juga untuk mencocokkan antara supply dan demand adalah smart pricing atau strategi harga telah dipakai beberapa perusahaan seperti Dell, Nikon, dan Sharp. Strategi-strategi yang dipakai mempunyai suatu kesamaan yaitu untuk mempengaruhi permintaan pasar dengan mengaplikasikan prinsip revenue management techniques. Ada 2 cara pendekatan strategi harga yang saling melengkapi satu sama lain yaitu, customized pricing dan dynamic pricing.
Cusmotized pricing dilakukan dengan membedakan kastemer sesuai dengan sensitivitasnya terhadap harga. Salah satu caranya adalah dengan memberikan rebate atau diskon. Beberapa perusahaan seperti Dell dan Sharp menggunakan sistem diskon mail-in rebates untuk membedakan kastemer berdasarkan sensitivitasnya terhadap harga.
Dynamic pricing adalah merubah harga produk setiap saat tanpa membedakan target pasar yang ditujuStrategi ini telah dikembangkan sejak dulu dan biasanya digunakan untuk media penjualan atau promosiDynamic pricing diterapkan sebagai alat untuk mencocokkan antara demand dan supplyDibutuhkan executive pada front-end dari supply chain sebagai pengambil keputusan dari perubahan harga yaitu dia yang paling tahu bagaimana keadaan pasar saat itu dan masalah supply chain produk itu sendiri
Dynamic PricingAda beberapa kunci pertimbangan saat akan menerapkan strategi dymanic pricing untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari fixed-pricenya :Available capacitydengan asumsi semua adalah sama, semakin kecil kapasitas produksi dibandingkan dengan demand rata-rata, maka semakin menguntungkan penggunaan dymanic pricingDemand variabilitykeuntungan pengunaan dymanic pricing meningkat seiring semakin besar nilai ketidak pastian demand berdasarkan coefficient of variationSeasonality in demand patternpenentuan harga berdasarkan pada musim tertentu sesuai dengan permintaan terhadap produk tersebutLength of the planning horizon Semakin panjang planning produksi suatubarang, semakin sulit untuk melakukan dymanic pricingBerdasarkan pada data dan model asumsinya, dynamic pricing dapat meningkatkan profit 2-6 %. Peningkatan profit terjadi sangat significant untuk industri dengan low profit sepeti retail dan komputer.



C.      Teknik Perencanaan
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Perencanaan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi tertentu.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa aktivitas perencanaan permintaan tidaklah dapat diartikan sebagai aktivitas yang bertujuan untuk mengukur permintaan di masa yang akan datang secara pasti, melainkan sekedar usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh terjadi di kemudian hari dengan apa yang menjadi hasil perencanaan. Dengan kata lain, hasil maksimal dari aktivitas perencanaan adalah melakukan minimisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Untuk melakukan forecasting atau perencanaan terhadap permintaan pasar, disini akan diuraikan berbagai metode model perencanaan terhadap permintaan pasar dari barang atau jasa yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Secara garis besar terdapat dua macam metode perencanaan permintaan yang biasa dilakukan yaitu metode kualitatif.
Metode perencanaan  kualitatif  umumnya  bersifat  subjektif,  dipengaruhi  oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil perencanaan dari satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda. Meskipun demikian,  perencanaan  dengan  metode  kualitatif  tidak  berarti  hanya menggunakan  intuisi,  tetapi  juga  bisa  mengikutsertakan  model  –  model  statistik sebagai bahan masukan dalam melakukan judgement (keputusan), dan  dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok.
Metode perencanaan permintaan secara kualitatif berhubungan dengan data-data kualitatif, misalnya tentang selera konsumen terhadap suatu produk, atau survey tentang loyalitas konsumen, dan lain-lain. Forecasting kualitatif ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa metode teknik seperti akan dijelaskan berikut ini.
1.        Teknik Survey ( riset pasar/ market research)
Teknik survey ini merupakan suatu alat meramalkan yang cukup penting khususnya untuk memprediksi kejadian-kejadian atau kecenderungan-kecenderungan dalam jangka pendek mendatang ini. Survey biasanya menggunakan alat interview atau daftar pertanyaan yang akan ditujukan para responden yang terpilih dan yang dituju. Sesuai kelompok yang memang diperkirakan akan menjadi sasaran pasar yang dituju oleh perusahaan. Survey ini dilakukan untuk meramalkan variabel ekonomi yang memang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan permintaan konsumen atau pasar yang dituju. Variabel-variabel ekonomi yang disurvey ini misalnya variabel yang berhubungan dengan budget rumah tangga yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan dan keperluan dari kelompok responden ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
-       Survey tentang budget keperluan rumah tangga masyarakat eksekutif bisnis dan pemerintahan yang sekiranya berkait dengan rencana perusahaan. Survey ini diharapkan dapat merekam keseluruhan anggaran setiap rumah tangga yang disurvey.
-       Survey mengenai barang atau jasa yang diperlukan bagi para pelaku bisnis yang akan memperdagangkan barang atau jasanya. Mereka ini mungkin pelaku bisnis yang bergerak pada bisnis distributor, pengecer atau pedagang besar.
-       Survey ini dilakukan bagi para rumah tangga umum mengenai keperluan rumah tangga, produk atau barang apa secara periodic diperlukan dan frekuensi pemenuhan yang dilakukan untuk masa-masa yang akan datang, dan lain-lain.
Dari metode survey berdasar kelompok sasaran ini sebenarnya terkandung maksud dari surveyor bahwa barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan, berapa frekuensi pemenuhan kebutuhan dan faktor-faktor apa saja yang pada umumnya yang mempengaruhi perilaku beli mereka ini. Sehingga secara tidak langsung perusahaan melihat peluang dan apa saja yang bisa ditarik sebagai kepentingan bagi perusahaan atas hasil-hasil survey ini untuk memprediksi dan memperkirakan perilaku pasar atau konsumen perusahaan.
Bila diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan bagian dari kegiatan riset pasar yang dilakukan oleh perusahaan. Dari sini berbagai kemungkinan yang diperoleh adalah munculnya variabel ikutan yang dapat diprediksi Apa yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yang hendak atau sudah diproduksi dan dijual kepada pasar yang dituju yang telah disurvey ini. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hasil survey ini sebagian atau seluruhnya dapat dipergunakan untuk memprediksi permintaan konsumennya dari produk yang dibuat dan jual oleh perusahaan.
2.        Teknik Jajak Pendapat (Opinion Pools).
Teknik jajak pendapat sering dilakukan untuk melengkapi data dari survey. Jajak pendapat dari para pakar, para eksekutif, dari masyarakat umum, atau dari konsumen. Jajak pendapat ini lebih bersifat pandangan atau pendapat pribadi (subjektif) dari respondennya, sebaliknya teknik survey lebih bersifat objektif. 
Sebelum peluncuran produk baru, biasanya diadakan pre test dan jajak pendapat terhadap responden yang menjadi sampel. Teknik pooling ini melibatkan berbagai media seperti media TV, telepon, koran, surat, SMS, email, atau internet untuk menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan tentang berbagai informasi yang dibutuhkan perusahaan.
Laporan atau pernyataan resmi dari suatu perusahaan atau pemerintah suatu negara dapat digunakan sebagai sumber data guna meramalkan kondisi ekonomi di masa yang akan datang, sekaligus dapat digunakan untuk membuat strategi bersaing dalam pasar bebas.
3.        Metode  Delphi,
Pada metode ini sekelompok  pakar  mengisi  kuesioner,  Moderator menyimpulkan  hasilnya  dan  memformulasikan  menjadi  suatu  kuesioner baru yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran (learning process) dari kelompok tanpa adanya  tekanan  atau  intimidasi  individu.
4.        Analogi  historis  (Historical  Analogy),
Merupakan  teknik  perencanaan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara  Analogi. Misalnya  perencanaan  untuk  pengembangan  pasar  televisi multi  sistem  menggunakan  model  permintaan  televisi  hitam  putih  atau televisi berwarna biasa. Analogi historis cenderung akan menjadi terbaik untuk  penggantian  produk  di  pasar  dan apabila  terdapat  hubungan substitusi langsung dari produk dalam pasar itu.
5.        Dugaan manajemen ( management estimate ) atau Panel Consensus
Dimana  perencanaan  semata-mata  berdasarkan  pertimbangan  manajemen, umumnya oleh manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi dari suatu atau sekelompok kecil orang yang karena pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan. Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada situasi dimana tidak  ada  laternatif  lain  dari  model  perencanaan  yang  dapat  diterapkan. Bagaimanapun metode ini mempunyai banyak keterbatasan, sehingga perlu dikombinasikan dengan metode perencanaan yang lain.


BAB III
PENUTUP


A.      KESIMPULAN
Perencanaan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis perencanaan adalah perencanaan permintaan. Perencanaan permintaan merupakan tingkat permintaan produk –produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Untuk mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu diperhatikan apa saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan.
-       Perilaku konsumen / selera
-       Ketersediaan dan harga barang sejenis atau pengganti
-       Pendapatan / penghasilan.
-       Banyaknya / intensitas kebutuhan konsumen



DAFTAR PUSTAKA


Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi Kedua. Yogyakarta: EKONISIA.
Hakim Nasution, Arman. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Kedua. Surabaya: Prima Printing.
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_rantai_suplai
http://aisonhaji.wordpress.com/2012/02/25/supply-chain-management-untuk-sektor-publik/
http://mirfan5196.blogspot.co.id/2013/11/peramalan-permintaan.html
https://veriyenpaone.blogspot.co.id/2012/11/makalah-supplay-chain-manajemen.html